05:51
0
Uang Dinar dan Dirham.

    Suatu hari ada seorang pemabuk mengundang pesta sekelompok sahabatnya. Mereka pun duduk, kemudian si pemabuk memanggil budaknya, dan menyerahkan empat uang dirham kepada budaknya agar membeli buah-buahan untuk jamuan bagi teman-temannya. Di tengah perjalanan, si pembantu melewati satu majelis ulama yang zuhud, yakni Manshur bin Ammar yang sedang memintakan sesuatu bagi orang yang fakir. Beliau berkata, “Barangsiapa memberikan empat dirham kepadanya. Maka aku akan mendo’akan empat hal kepadanya.”

    Maka budak tersebut memberikan empat dirham yang dibawanya. Lalu Manshur bin Ammar bertanya, “Do’a apa yang anda inginkan?” Lalu ia menjawab, “pertama, saya mempunyai majikan yang bengis. Saya ingin merdeka dan bebas darinya. Kedua, saya ingin Allah ta’ala mengganti empat dirham untukku. Ketiga, saya ingin Allah menerima taubat majikan majikan saya. Keempat, saya ingin Allah ta’ala memberikan ampunan untukku, untuk majikanku, untukmu, dan orang yang hadir di sana.” Kemudian Manshur mendo’akannya.

    Pembantu itu pun berlalu dan kembali kepada majikannya yang gemar menghardiknya. Majikannya bertanya kepadanya, “Mengapa kamu terlambat dan mana buahnya?” Lantas ia menceritakan bahwa ia telah bertemu sang ahli zuhud bernama Manshur dan bagaimana ia telah memberikan empat dirham kepadanya sebagai imbalan empat do’a. Maka, amarah majikannya pun redam. Ia bertanya, “Apa yang engkau mohonkan kepada Allah?” Ia menjawab, “saya memohon untuk diriku agar saya terbebas dari perbudakan.” Lantas majikannya berkata, “Sungguh, saya telah memerdekakanmu. Kamu sekarang merdeka karena Allah. Apa do’amu yang kedua?” Ia menjawab, “saya memohon agar Allah menggantikan empat dirham buatku.” Majikannya berkata, “Bagimu empat dirham. Apa do’amu yang ketiga?” Ia menjawab, “Saya memohon agar Allah menerima taubatmu.” Lantas si majikan menundukkan kepalanya, menangis, dan menyingkirkan gelas-gelas arak dengan kedua tangannya dan memecahkannya. Lalu ia berkata, “Saya bertaubat kepada Allah. Saya tidak akan mengulanginya lagi selamanya. Lalu apa do’amu yang keempat?” Ia menjawab, “saya memohon agar Allah memberikan ampunan untukku, untukmu, dan orang-orang yang hadir di sini.” Sang majikan berkata, “yang ini bukan wewenangku. Ini adalah wewenang Dzat yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”


    Ketika sang majikan tidur pada malam harinya, ia mendengar suara yang mengatakan, “Engkau telah melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan. Sungguh, Allah telah memberikan ampunan kepadamu, si pelayan, Manshur bin Ammar, dan semua orang-orang yang hadir.” (Ar-risalah al-Qushairiyah, oleh Abdul Kariem bin Hawzan)

0 comments:

Post a Comment