“Besarnya balasan setimpal dengan
beratnya ujian dan sesungguhnya Allah apabila mencintai suatu kaum Dia akan
mengujinya. Barangsiapa yang ridha maka Dia pun ridha dengannya dan barangsiapa
yang murka (tidak ridha) maka dia akan peroleh kemurkaan-Nya.” (HR. Turmudzi)
Saat Allah mencintaimu, Allah akan mengujimu. Yup! Menguji,
bukan memanjakan. Ujian akan meningkatkan kualitas diri sementara pemanjaan
hanya akan membuat manusia lemah. Namanya juga ujian, mana ada ujian yang enak
dan menyenangkan. Ujian adalah serangkaian kesulitan yang harus kita hadapi.
Bentuknya bisa apa saja, mulai dari sakit, kesulitan ekonomi,
tantangan-tantangan hidup dan beragam masalah yang kita hadapi.
Di balik segala kesulitan dalam ujian, ada
latihan yang akan meningkatkan kualitas diri. Meningkatkan kedewasaan,
kemampuan, dan ketabahan. Oleh karenanya, saat menghadapi ujian, bersabarlah
dan berusahalah untuk melewati dan menyelesaikannya. Jangan berputus asa
apalagi frustasi. Tidak ada kesulitan yang tidak ada solusi, sebagaimana tidak
ada penyakit yang tidak bisa diobati. Dengan pertolongan Allah dan usaha keras
dari kita, semua masalah dan kesulitan akan menjadi mudah.
Ujian itu kesempatan untuk menjadi baik dan
dicintai Allah. Liat aja ayam broiler, selama hidup hanya berleha-leha, makan
dan minum selalu tersedia, tak pernah berjalan jauh, tak pernah bertarung,
menghindari bahaya dan lain sebagainya sebagaimana ayam kampong. Hasilnya,
nilai jual dan kandungan gizinya lebih rendah dari ayam kampong. Saat dating
masalah, mudah stress dan frustasi. Denger suara mercon saja, beberapa ayam
bouler akan mati.
Oleh karena itu, saat menghadapi masalah
dan ujian dalam hidup, bersabarlah. Tanamkan optimism, usaha keras untuk
menyelesaikan dan serahkan semua kepada Allah. Sebesar apapun masalah yang kita
hadapi, Allah masih jauh lebih besar dan lebih kuasa menyelesaikannya.
So, lets enjoy our problem and solve it!
Semoga Allah senantiasa memudahkan urusan
kita. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment